Terkait Dugaan Gagal Konstruksi Jembatan Ta'bingjai, Ir. Anwar Angkat Bicara, Begini Penjelasannya

    Terkait Dugaan Gagal Konstruksi Jembatan Ta'bingjai, Ir. Anwar Angkat Bicara, Begini Penjelasannya
    Ir. Anwaruddin Minasa angkat bicara selaku pihak pelaksana kegiatan yang bertanggungjawab secara teknis di lapangan pekerjaan Jembatan Ta'bingjai, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

    JENEPONTO, SULSEL, - Terkait proyek pembangunan Jembatan Ta'bingjai antar penghubung jalan Kecamatan Bontramba dan Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, yang diduga gagal konstruksi.

    Ir. Anwaruddin Minasa angkat bicara selaku pihak pelaksana kegiatan yang bertanggungjawab secara teknis di lapangan.

    Sapaan Anwar itu membantah jika pekerjaan Jembatan Ta'bingjai diduga gagal konstruksi. 

    "Itu tidak benar, pekerjaan ini bukan gagal konstruksi, " bantah Anwar kepada awak media saat menggelar konferensi pers di salah satu Cafe di Kecamatan Tamalatea, Minggu (01/01/2023).

    Menurut Anwar, bahwa berdasarkan pantaunnya di lokasi dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut bukan gagal konstruksi. Namun, diakuinya terjadi penurunan pada daerah bahu jalan akibat kurang maksimalnya pemadatan yang dilakukan oleh pelaksana di lapangan.

    "Saya turun langsung ke lokasi dan melihat keretakan yang terjadi, berarti pemadatan yang dilakukan oleh pelaksana kurang maksimal, " ujarnya.

    Ir. Anwar menjelaskan, saat ditimbung, tanah sudah bekerja sehingga terjadi dorongan kesamping karena ada tanggul. Timbunannya meresap ke bawah yang mempengaruhi rabat beton yang umurnya belum mencapai 28 hari sehingga terjadi keretakan.

    Meski demikian, Anwar berjanji akan memperbaiki kembali pekerjaannya yang retak itu dalam waktu dekat.

    "Insyah Allah kami siap perbaiki dalam waktu dekat ini, " terangnya.

    Dirinya selaku penanggung jawab teknis pelaksana kegiatan di lapangan berjanji akan memperbaiki pekerjaan tersebut dengan membongkar dan melakukan pemadatan ulang. 

    Ditanya, mengenai pekerjaan bronjong yang hanya dipasangi satu sisi. Anwar bilang bahwa itu sudah sesuai dengan volume yang terpasang di lapangan. 

    "Jadi pekerjaan ini sudah sesuai dengan volume yang ada di RAB dan pekerjaan ini sudah sesuai dengan kontrak, " jelasnya. 

    "Kami selaku penanggung jawab pelaksana bahwa secara konstruksi pekerjaan tersebut sudah sesuai dengan spek yang diinginkan, " sambung Anwar.

    Seperintendent dari Kontraktor CV.Hijrah Mandiri tersebut, menyebutkan bahwa semua bahan yang digunakan pada pekerjaan Jembatan Ta'bingjai, baik balok girder, balok diagfragma maupun plat deck itu satu kesatuan dari Perusahaan terkenal di Indonesia, yaitu, PT. WIKA. 

    "Dan ini pekerjaan adalah pekerjaan minor, bukan pekerjaan utama. Itupun masih dalam pemeliharaan selama 6 bulan kedepan, " sebutnya. 

    Anwar juga mengaku bahwa Pekerjaannya tersebut telah diselesaikan pada 5 Desember 2022. Semua item pekerjaannya sudah selesai.

    "Jadi yang perlu kami perbaiki sisa yang retak-retak saja, " pungkasnya.

    Diberikan sebelumnya, Jembatan Ta'bingjai menjadi sorotan tajam bagi sejumlah masyarakat dan pemuda Bontoramba-Tamalatea (Tambora). Dia menilai bahwa proyek tersebut diduga kuat gagal konstruksi. 

    Pasalnya, proyek yang menelan anggaran Rp.6, 3 miliar dari bantuan dana hibah tersebut dikerjakan asal jadi.

    Ketua Pengurus Besar Himpunan Pelajaran Mahasiswa Turatea (PB-HPMT) Kabupaten Jeneponto, Edi Subarga menduga bahwa pekerjaan Jembatan yang menelan anggaran miliaran rupiah tersebut sampai saat ini dikerjakan asal-asalan.

    "Sampai saat ini kondisi Jembatan Tambing Jai sudah banyak yang rusak dan retak, " ujarnya.

    Padahal, kata Edi proses kegiatannya baru selasai. Proyek pembangunan Jembatan Tambing Jai dibangun pada Mei-November 2022 kamarin.

    Selain itu bebernya, masyarakat juga khawatir ketika terjadi banjir besar Jembatan Tambing Jai ambruk. Sebab, hanya satu sisi yang dipasangkan bronjong. 

    "Kuat dugaan kami pekerjaan Jembatan ini tidak sesuai dengan RAB yang ada, " bebernya.

    Sementara itu, Ketua DPD Poros Rakyat Indonesia (LPRI) Nasir Tinggi menambahkan bahwa dari awal proyek Jembatan Ta'bing Jai diduga kurang pengawasan dari pihak konsultan, baik itu pengawasan eksternal maupun internal.

    "Kami menduga pemadatan juga tidak maksimal karena terlihat dari sisi bangunan bahu jalan nyaris amblas, " jelasnya.

    Akibat dari itu lanjut Nasir Tinggi, akan berdampak pada bangunan inti jemebatan. Sehingga, masyarakat khawatir umur konstruksi jembatan tersebut.

    "Ini juga petugas keselamatan kerja diduga tidak pernah melakukan monitoring berlanjut di lokasi pekerjaan, " tutupnya.


    Penulis: Syamsir

    jeneponto sulsel
    Muh. Andhi Syam

    Muh. Andhi Syam

    Artikel Sebelumnya

    Pohon Besar Tertua di Depan Puskesmas Tamalatea...

    Artikel Berikutnya

    Mantan Ketua DPD PSI Jeneponto: NasDem adalah...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    PPK Tamalatea Gelar Bimtek Pemantapan Putungsura Pilkada Serentak Tahun 2024
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Tana Toraja: The Enchanting Land Where Life and Death Dance in Harmony

    Ikuti Kami